Suatu malam Tina menggenggam handphonenya
lalu mencoba mengupdate status, siapa tahu ada orang yang memberikan saran
untuk masalahnya. Dan tak disangka perkiraanya itu benar. Ada orang yang
memberikan saran terhadap masalah Tina, nama profilnya itu RAKA RADITYA. Dan
sarannya Raka membuat Tina merasa tergugah hatinya untuk menghadapi masalahnya
itu.
Tina berterimakasih kepada Raka meski
mereka belum pernah bertemu. Tapi Tina sedikit tahu tentang Raka, bahwa Raka
mantan Sylvia sahabat dekatnya Tina. Tina pun menanyakan hal ini kepada Sylvia.
“Syl, Raka Raditya itu mantan kamu?”
“engga, aku sama dia pernah deket saja.”
Jelas Sylvia.
“ouh gitu yah.. benerkan Raka yang pernah
diceritain dulu?”
“iya Raka orang perempatan itu, kenapa
emang?
“lagi deket sama aku.”
“eumhhhh....”
Tina dan Sylvia BFF dari sejak zaman putih
abu-abu. Dimana ada Tina disitu a da Sylvia, begitupun sebaliknya. Kagak ada
duanya persahabatan mereka. Tapi disamping itu mereka mempunyai sahabat lain
diantaranya : GINA, NINA, LINA, NIA. Persahabatan mereka saling melengkapi.
Perkenalan Tina dan Raka tak berhenti, mereka saling kenal satu sama lain. Dan
akhirnya Raka buka mulut tentang kisahnya dengan Sylvia.
“eh kak Raka mantannya Sylvia kan?” bilang
kakak karena lebih tua.
“engga tahu, dia ninggalin kakak karena
laki-laki lain dan dia bohongin kakak,,, ahh sudah mending gag usah ngomongin
masalah itu.”
“kok gitu kak? :( Sylvia kan orangnya
baik, suka ramah sama semua cowok. Tapi aku ingat kalau dia mau serius hubungan
sama Kemal, cowok yang sering putus nyambung sama dia.” Jelas Tina
“Ngakunya belom punya pacar, padahal
sehari sebelum ketemu Sylvia kakak berencana mau tunangan sama seseorang dan
rencana itu kakak batalin demi Sylvia.”
“ouh gitu yah kak! Aku gak ngerti dengan
jalan fikiran dia, kok ada cowok sebaik kakak ditinggalin sama dia. Aku mulai
engga suka dengan sifatnya. Tapi gini saja deh kak! Aku berprinsif adanya aku
di kehidupan kakak mau menyatukan kakak sama Sylvia dan menyingkirkan Kemal.
Meski itu kagak mungkin karena Sylvia sayang banget sama Kemal.”
“yaaah... mungkin itu cinta dan ini taqdir
kakak. Tapi kakak bersyukur karena bertemu dengan kamu karena kakak yakin kamu
adalah pengganti Tina. Maukan kamu membuka lembar baru dengan kakak?”
“waah kakak terlalu cepat mengatakan itu
semua, ketemu saja belum pernah. Kapan nih mau ketemunya?”
“entar sore deh ketemunya, kamu tau Mita
kan? Itu sodara kakak.”
“ouh iya aku tahu... iya tar sore
ketemunya sama Mitha saja.”
Akhirnya mereka bertemu dan cinta hadir
diantara mereka. Hari demi hari mereka saling perhatian dan pengertian dan
mereka memutuskan untuk jadian, Tina menceritakan kedekatannya dengan Tina
kepada Sylvia dan sahabat lainnya. Raka meminta Tina untuk tidak membicarakan
masalah Sylvia karena Raka katanya mau benar-benar move on dari hidupnya
Sylvia. Tapi Tina tidak bisa lakuin itu, secara mereka sahabatan kurang lebih
3tahun bersama. BEST FRIEND.
“kenapa harus Sylvia terus yang ada di
fikiran kamu?” Raka sedikit marah.
“maaf kak! Mulutku tak bisa jauh dari nama
dia, bolehlah Sylvia dan lainnya lupa akan kenangan ketika bersama, namun aku
tak bisa lupain kebaikan mereka.” Jelas Tina.
“ouh gitu yah... kakak suka dengan
persahabatan kalian maafin kakak yah!”
“iya gag apa-apa kak. Kak kalau Sylvia
hubungin kakak gag boleh dibiarin yah, tetep hubungin dia saja.” :)
“ahh gag mau kakak mau ngehargain hubungan
ini dan kamu.”
Selama jadian Raka slalu mengalah dengan
apa yang jadi kemauan Tina. Entah ada angin darimana selama sekitar 2 minggu
mereka jadian. Tina meminta putus kepada Raka. Tapi memang Tina mempunyai
alasan memutuskannya itu pertama mau ngejar cita-cita kedua kagak bisa lupaiun
seseorang ketiga Tina merasa Raka tak bisa move on dari Sylvia keempat perasaan
Tina yang sering berubah-ubah. Dan Tina ketika putus pun menceritakannya kepada
Sylvia Gina dan yang lainnya.
Dari kejadian itu Tina bersikap aneh dan
merasa Sylvia itu salah dan saking salahnya dia salah memilih laki-laki.
Menurut Tina, Sylvia itu egois dan bego. Padahal apa sih baiknya Kemal daripada
Raka. Tina memang dipenuhi dengan rasa yang campur aduk. “SAHABAT, PRINSIF,
KEEGOAN, RAKA”
Meski Raka dan Tina putus. Tetap saja Raka
perhatian sama Tina. Sehingga Tina meminta untuk comeback. Lagi-lagi Tina
menceritakan hal ini pada sahabat-sahabatnya. Tina menjelaskan mengapa dia
mutusin Raka dan meminta jadian kembali.
“aku mutusin kamu karena aku rasa kamu
masih sayang Sylvia, dan perasaan aku yang berubah-ubah. Terkadang sayang besok
kagak :D.” Jelas Tina.
“makanya kamu jangan ngomongin Sylvia
terus, jadi kamu yang sakitkan? Kalau masalah perasaan kakak akan mengerti
itu.”
Hingga suatu malam. Tina update status
begini >>> Pacar aku sakit hati
gara-gara sahabat aku <<<. Dan Tina tidak menyangka bahwa Sylvia
merasa kata-kata itu ditujukan untuknya. Komentar Sylvia begini >>>Tina .. itu ke aku yah?<<< Tina
tidak mau ngbales komentar itu. Keesokan
harinya Tina sama Raka jalan dan Sylvia pun ngsms Tina untuk menanyakan hal
semalam.
“kak.. semalam kan aku upstat gini
>>> Pacar aku sakit hati gara-gara sahabat aku <<<. Kagak
nyangka deh Sylvia ngomentari hal ini. Komentarnya gini >>>Tina .. itu
ke aku yah?<<<. Trus sama aku engga di bls. Nahh sekarang dia ngsms.
Tolong jelasin katanya, gimana nih kak?”
“yaah kamu! Kakak gag suka kalian jauhan
gara-gara hal sepele. Jangan marahan yah. Kakak gag suka. Minta maaf saja
jangan di terusin.”
“yaa aku mau minta maaf sama dia
sekarang.”
Tapi hati Tina masih campur aduk tentang
hal ini. Enggak sampai 1bulan Tina meminta putus kembali kepada Raka. Raka
menerima keputusan Tina. Dan seperti biasa Raka tetap perhatian sama Tina.
Setiap sms Raka suka bilang gini “jangan tinggalin aku yah!”. Tina pun
menjelaskan hal ini “meskipun aku sendiri disini dan ataupun aku sudah punya
kekasih yang baru aku akan tetap perhatian sama kakak, aku takkan berhenti hubungin
kakak. Karena kakak uda aku anggap saudara sendiri.”
Akhirnya mereka renggang kontakan, hingga
suatu hari Tina mencoba ngehubungi Raka menanyakan kabarnya.
“aduuh sibuk yah? Jarang hubungin aku.”
Sms dari Tina terkirim.
“maaf yah Tin, kakak sibuk! Tina makasih
yah sekarang kakak sama Sylvia sudah jadian, Sylvia mutusin Kemal katanya sudah
engga cocok. Trus Sylvia hubungin kakak dan kita jadian.”
Hati Tina hancur, remuk, sedih, kecewa dan
ahh entah apa yang dia rasakan dan terjadi sama dia. Namun di sms Tina
berpura-pura tegar dan mengucapkan selamat kepada hubungan Raka. Disisi lain
Tina senang karena prinsifnya berhasil dan disisi lain Tina sedih karena
menyesal telah mempunyai perasaan yang bodoh. Rasa sayang yang disia-siain nya.
Nasi sudah menjadi bubur. Hal yang sudah terjadi terjadilah, waktupun takkan
mungkin bisa berputar.
Tina mengerim sms galau kepada semua
temannya, dan Sylvia membalas sms itu. Mereka saling menjelaskan permasalahan
yang terjadi. Namun Sylvia mungkin sudah
terlanjur sayang kepada Raka sehingga dia mempertahankan hubungannya. Dan apa
yang terjadi dengan Tina? Tina menyesal dengan hal ini.
Tapi ada beberapa hal yang tidak disukai
Tina dari masalah ini : Kecewa, Pengkhianatan, kebulsyitan cowok, dan sahabat
yang lebih memilih cowok. Tina fikir, Sylvia akan mutusin Raka demi
PERSAHABATAN, namun itu tidak mungkin. Sehingga hari demi hari Tina harus
semakin bisa lupain Raka bersama kenangannya. Dan Tina menceritakan hal ini kepada Gina. Gina pun mensport Tina untuk membuka lembaran baru. Prinsif
hidup Tina selanjutnya adalah “DEMI SAHABAT AKU RELA PERASAANKU MENDERITA”
TAAAAMMMAAAATTT :D
Ayeeehhh akhirnya aku bisa menulis dengan
ending cerita yang sedih [[sad ending]] :D
Aku memaknai cerita ini karena aku lebih
menghargai persahabatan dari pada perasaan, aku yakin cinta sejati itu hadir
kepada setiap insan yang hidup di muka bumi ini... I believe it J
0 komentar :
Posting Komentar